Sabtu, 23 April 2011

Spindi'S Physisc Olimpiad Team

Fisika, entah mengapa beberapa telinga langsung frustasi saat mendengar kata itu. Rumus-rumus yang memusingkan. Itulah kesan pertama hamper setiap orang tentang fisika.

Tapi entah mengapa saat pertama aku menginjakkan kakiku di sebuah sekolah yang sebut saja namanya SMP Negeri 1 Candi. Fisika lah hal pertama yang menarik perhatianku. Awal yang sedikit buram tak mengikis niatku untuk dapat bergabung dalam tim olimpiade fisika di sekolahku. Memang pada awal mulanya aku sempat mendapatkan cobaan yang berat dan lagi-lagi tentang fisika. Cobaan itu adalah meninggalnya ibu guru pengajar fisika di kelasku yang sangat aku hormati yaitu Alm. Ibu jajuk. Aku hanya sempat satu kali pertemuan tatap muka di kelas sebelum akhirnya ia pergi menghadap sang kuasa.

Tapi tekatku untuk mendalami dapat menjadi bagian dari tim olimpiade fisika spindi masih tak mampu ku kalahkan walaupun aku tau kepergian Alm. Ibu jajuk juga berpangaruh besar terhadap langkahku menjalani hari-hariku ke depan saat aku telah menjadi bagian dari tim yang pertama kali menarik perhatianku saat waktu pertama ku menginjakkan kakiku disini.

Tapi, hari berganti hari. Waktu terus berjalan dan berlalu. Dan tak ku sangkah aku akan menjadi salah seorang peserta dari sebuah oimpiade fisika. Harapanku yang tlah menungguku di depan mata. Hari-hari persiapan ku jalani tanpa ku rasakan lelah yang terus menerpah tibihku. Dalam persiapan olimpiade pertamaku di UNESA (Universitas Negeri Surabaya) aku mengenal banyak orang-orang yang aku kagumi,
Bu Rohmah, Pak Yan, Pak Bambang, Mbak Mahdah, Mbak Angel, Mbak Lela, Mbak rifdiana, Mbak Tera, Mbak Ester, Mas Muklis, Mas Aji, Mas Afif. . dan banyak yang lainnya. . .

Memang disana aku satu-satunya murid dari kelas 7. Pengetahuanku masih belum seluas mereka. Aku masih belum mengerti apa-apa. Tapimmereka semua membimbingku, Mereka mengajariku, mereka selalu sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan ku tentang rumus-rumus yang belum aku mengerti.

Tak terasa waktu terus berjalan. Hari demi hari ku lewati bersama anggota tim olimpiade fisika. Dan kini aku merasakan tali persaudaraan yang sangat erat telah terjalin diantara kita. Terutama antara aku, mbak mahdah, mbak lela, dan mbak angel. Tapi mereka semua sekarang sudah kelas 9. Yang artinya sebentar lagi mereka akan meninggalkanku dan tim ini. Aku memang sudah tak seaktif dulu lagi dalam pembinaan ini. Tapi persahabatanku denga mereka masih tetap terjalin erat hingga kini. Rasanya mengapa sangat singkat sekali kulewati hari-hariku bersama mereka?? Dan kini mereka akan segera meninggalkanku. Aku memang sedih karena sebentar lagi aku nggak bisa etemu sama mereka lagi. Tapi aku berharap semoga kita masih bisa memeihara persahabatan kita selamanya.

Aku pasti kangen sama kalian. . .

Tapi aku do’ain semoga kalian bisa sukses. Semoga nilai unas kalian bagus dan kalian bisa lulus dengan hasil seperti yang kalian harapkan. Dan semoga kalian bisa masuk ke sekolah yang kalian inginkan. Tapi mbak mahdah, mbag lela, mbak angel jangan lupain aku iya!!! Meskipun kita nggak bisa sama-sama kaya dulu lagi

Rabu, 06 April 2011

Official J-Rocks Music Video - Juwita Hati (HQ)

Langkah Pelangi

Setiap hari.. Siang dan malam..
Langkah kecilmu beradu dengan deru derai roda empat.
Mencoba mengais receh demi receh keibaan mereka.
Mencoba mengais sesuap kehidupan.
Kehidupan kelam diujung jalan ini.

Saat merah menyalah larian kecilmu seakan tak hiraukan bahaya.
Berdendang beradu dengan waktu.
Melirik pada nyalah lampu.
Menepi saat hijau menyalah.

Kau memang tak inginkan ini semua.
kau pasti tak harapkan hari sendu dalam hidupmu.
Tak ada yang peduli akan peluh tetes keringatmu.
Dan tak ada yang peduli akan hidupmu esok dan lusa.

Selasa, 05 April 2011

Danau Tobat dan Pulau Samochy

       Disuatu desa didaerah terpencil hiduplah seorang pemudah pekerja keras yang bernama tobat. Ia adalah seorang pemuda yang rajin dan pekerja keras. Setiap hari ia bekerja diladang. Tapi kadang ia juga memancing ikan disungai ataupun membantu pekerjaan penduduk desa.
Disuatu pagi.. tobat mengawali harinya seperti biasanya..
Tobat        : auch… pagi yang cerah.. semoga hari ini aku bisa mendapatkan ikan yang besar disungai untuk lauk makan malamku nanti ..!!! (ucapnya     dengan penuh harap)
            Lalu ia pun bersiap2 kemudian ia pergi kesungai untuk memancing ikan. Tapi, setelah sekian lama menunggu ia tidak juga mendapatkan ikan.
Tobat         : huftc.. lama sekali.. mengapa dari tadi tidak ada ikan yang mau menangkap umpanku.. (dengan nada bosan) hmm… ngantuk… tidur dulu aaahh…. (ucapnya sambil menyamankan posisinya untuk tidur sambil duduk)
(tobat tiba-tiba tersentak kaget karena umpannya ditarik oleh seekor ikan yang kelihatannya sangat besar, setelah ia menariknya ia sangat bergembira karena ternyata memang benar ikan yang didapatnya adalah seekor ikan emas yang sangat besar, tapi ia kaget ketika ikan emas tsb berbicara kepadanya)
Ikan emas : wahai tobat, janganlah kau makan aku.. tapi, bawahlah aku pulang dan peliharalah aku..
Tobat         : si.. si.. siapa kau sebenarnya?? Mengapa kau bisa bicara padaku??
Ikan emas : sudahlah.. kau tak perlu tau siapa aku.. sekarang.. pulanglah dan peliharalah aku..
Tobat         : ba.. ba.. baiklah…
(tobat berlari pulang dan meletakan ikan emas tsb dikolam belakang rumahnya, lalu tiba meninggalkannya dan pergi mencangkul disawah.. setelah tobat pergi, ikan emas tsb berubah menjadi sesosok wanita cantik yang kemudian memasakan banyak makanan untuk tobat. Setelah selesai memasak makanan untuk toba ia kembali menjadi ikan emas dan masuk kedalam kolam. Saat tobat pulang ia kaget melihat banyak makanan di meja makan rumahnya)
Tobat         : wow.. banyak sekali makanannya.. milik siapakah semua ini?? (ia terdiam sejenak) tapi, ini semua ka nada dirumahku.. berarti ini semua milikku.. masa bodohlah.. kebetulan aku sedang lapar sekali.. aku makan saja.. (ia memakannya dengan lahap. Lalu ia tidur, tapi ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan makanan yang tiba-tiba ada dimeja makannya tadi)
Tobat         : siapa yah kira-kira yang meletakkan makanan2 itu?? (toba tidak habis pikir)
Tobat         : yah sudahlah.. mungkin itu rizqy dari tuhan.

(keesokan harinya tobat memestikan mengunci semua pintu dirumahnya. Tp ia kembali tercengang karena hal tsb kembali terjadi.. tapi ia tetap memakan makanan2 tsb)
Tobat         : siapa yah kira2 yang masuk kedalam rumahku dan meninggalkan makanan2 ini untukku??
(lalu ia tidur. Tapi saat ia tidur, ia menyusun rencana untuk mengetahui siapa yang meletakkan makanan2 itu)
Tobat         : pokoknya besok aku harus memergoki orang yang telah berani memasuki rumahku dan meletakkan makanan2 itu tanpa seizinku. (lalu toba tidur)
(Keesokan harinya ia pura2 pergi ke ladang..  padahal, ia hanya bersembunyi disamping rumahnya dan menunggu orang yang dari kemarin menyediakan makanan untuknya. Tidak lama kemudian ia tercengang karena melihat ikan emasnya berubah menjadi sesosok wanita cantik. Tapi ia tidak langsung masuk kerumah untuk memergoki wanita tersebut. Ia hanya mengintip dari luar rumah. Setelah wanita tsb selesai memasak barulah tobat menemuinya)
Tobat         : hai.. siapa kau?? (tapi wanita itu malah berlari menuju kolam. Tapi tobat buru2 menangkapnya)
Pu3            : lepaskan..!!!
Toba         : g mau..!!! jawab dulu.. siapa kamu sebenarnya?? (wanita tsb terdiam sejenak lalu membalikka badannya)
Pu3           : aku adalah ikan emasmu.. namaku marini..
Tobat        : apaaa… mariner??? Wah kaya angkatan laut donk?? Hahahaii.. prikitiew.. kidding mamen!! mengapa setiap hari kau memasak makanan untukku??
Pu3           : aku ingin berterima kasih kepadamu. Karena kamu sudah mau memelihara aku. Dan sekarang kamu sudah membebaskanku dari sihir penunggu sungai. Maka dari itu, sekarang aku ingin kamu menikahi aku. Karena kamu sudah melihatku saat aku berubah menjadi manusia.
Tobat        : baiklah..!!! aku akan menikahimu.. (tobat berbisik) jelas aku mau bangetlach.. orang cantik gitu.. cikicieuw.. hehehe…
Pu3           : tapi, ada syaratnya..!!!
Tobat        : ngapain harus pake syarat segala sih?? Yaudah, tapi syaratnya jangan susah2 yah..!!! awas kamu kalo susah2…
Pu3           : pu3 tertunduk sejenak lalu mengangkat kepala) syaratnya adalah.. kamu harus janji kalo nanti kita hidup bersama kamu g boleh mengungkit2 tentang asal-usulku.
Tobat        : woke-woke.. itu sich gampang bangetz syaratnya.. kecil...!!!

Akhirnya mereka menikah dan mempunyai seorang anak yang bernama SAMOCHY (samosir-dichy). Toba hidup bahagia dan bekecukupan bersama keluarganya. Ia bekerja diladang. Tapi samochy adalah seorang anak yang nakal. Ia sering membantah orang tuanya. Hari2nya hanya dihabiskan untuk bermain bersama teman2nya < brilian, dhinie dan nanda > ia tidak oerna mau membantu ayahnya untuk bekerja diladang.
Suatu hari saat samochy dan kawan2nya sedang bermain kelereng samochy disuruh ibunya untuk mengantarkan makan siang untuk mengantarkan makanan untuk ayahnya diladang.
Pu3           : mochy… kemarilah…
(samochy berjalan lesu kearah ibunya )
Samochy  : ada apa sich mimi manggil2?? Aku lagi main sama temen2ku tau… ngganggu aja sich…
Pu3           : kamu itu.. yang dipikirin main melulu…
Samochy  : lalu aku harus ngapain lagi kalo g main?? Aku kand masih kecil mi.. ( ^_^  samochy tersenyum sok imut sambil mengedip2kan matanya )
Pu3            : sudah jangan banyak alasan..!!! (kata dhinie sambil melotot)
Samochy  : sudah.. sudah.. sudah.. jangan marah2 terus donk mi.. nanti cepet tua lo..!!! hehehe… (kata samochy menggoda ibunya yang sedang marah)
Pu3            : yasudah, kalo begitu sekarang cepat pergi ke ladang..!!! antarkan makanan ini untuk pipimu diladang..
Samochy  : gopek dulu donk..!!!
Pu3            : sudah.. cepat pergi sana.. kalo kesiangan nanti pipimu marah..
(lalu, samochy mengajak teman2nya)
Samochy   : hee.. ikut aku yok..
Nanda       : ikut kemana chy?? Pasti disuruh mimimu ya?? Aaahh.. ada2 aja sich..
(akhirnya mochy berangkat bersama teman2nya)
tapi, dhinie yang agak lemot masih asyik bermain kelereng. Bebereapa saat kemudian ia baru menyadari klo ia ditinggal oleh teman2nya. Lalu ia berdiri dari tempat jongkoknya)
Dhinie        : hee... tungguuu... kalian mau kemana??? Koq aku ditinggal??
Briliran      : ya abis kamu sich lemot..
Tapi, setelah dijalan brilian mengajak mochy untuk beristirahat dan memakan bekal makan siang untuk ayahnya.
Brilian       : chy, istirahat dulu yuk.. aku capek niec..
Nanda      : iyah chy.. aku juga capek banget niec.. kita istirahat dulu aja yuk..
Samochy  : aku juga capek sich.. tapi kalo kita kesiangan nyampe diladang nanti ayahku marah..
Nanda      : aaahh… gpp chy.. bentar aja loch…
Brilian      : iyah chy.. ayolach…
Samochy  : yaudah, bentar aja..!!! ayo kita beristirahat dibawah disamping batu itu..!!! (kata samochy sambil menunjuk sebuah batu besar. Tapi,dhinie masih terdiam ditempatnya sambil bengong.padahal kawan2nya sudah meninggalkannya. Sesaat kemudian dhinie baru menyadari bahwa ia ditnggal teman2nya )
dhinie
Tapi setelah beristirat cukup lama disamping batu besar itu samochy malah membuka bekal makan untuk ayahnya dan memakannya,,
Nanda      : loch.. chy, koq makanannya dimakan sich?? Katanya itu untuk ayahmu?? (kata nanda terheran2 )
Samochy  : aaahh… tak ape laach..!!! habis aku lapar sekali.. kalo kamu mau niec ambil aja gpp.. ayo kita makan bareng2..!!! (kata samochy sambil meyodorkan ayam goring kepada brilian dan nanda) mau.. mau.. mau.. ???
Brilian+nanda : mauuu…..
Samochy  : enak kan?? mantap kan?? ayo dimakan!!
Nanda       : yo’i..
Brilian       : btul.. btul.. btul..
Dhinie       : aaahh... kalian itu.. yaudahlah what ever.. yang penting hepi.. hehehe...
Samochy  : ech, ada sambel abc nya nih. Ini kan sambel kesukaanku. Enyak.. enyak.. enyak..
Nanda       : he, koq malah promosi sich??
Samochy  : tak apelaaahh...
(akhirnya mereka menghabiskan makanan tsb.  Setelah mereka kekenyangan akhirnya mereka pun tertidur disamping bau tsb. tak terasa hari sudah sore. Toba sudah kelaparan menunggu makan siangnya di ladang. Mukanya sudah sangat marah)
Toba         : kemana istriku ini?? Mengapa hingga sesore ini dia belum juga mengantarkan makanan untukku??
Sedangkan Samochy dan kawan2nya masih tertidur pulas. Tapi, tidak lama kemudian samochy terbangun.
Samochy   : wslt, gileee... udah sore niec..!!! mampus gua.. pasti pipi marah... owh.. owh.. owh.. ooh my god...
Dhinie       : ada apa chy??
Samochy  : udah sore niec.. pasti aku nanti dimarahin pipiku..
( sperti biasanya, dhinie kembali melamun tdak jelas sambil menunduk seperti kebiasaannya)
Samochy   : dasar lemot.. gitu aja pake mikir panjang..!!! aku lagi posenk niec..!!! yaudah aku mau ke ladangnya ayahku dulu ya..!!! dah.. dah.. see you.. muacmuacmuac..
(dhinie menunjukan muka polos sambil terheran2)
Sesampainya di ladang toba sudah berkacak pinggang dengan menunjukan muka marah menyambut kedatangan anaknya.
Tobat          : hai kemana saja kau?? Lama sekali?? Gak tau apa kamu ayah sudah sangat lapar.. sekarang mana makan siang ayah?? Sudah sore begini kamu baru sampek sini.!! Dari mana saja kamu??
Samochy    : ma.. maafkan aku ayah..
Tobat         : lalu sekarang mana makan siangku??
Samochy   : ma.. maafkan aku ayah..
Tobat         : ngapain kamu terus2an minta maaf??
Samochy   : maafkan aku ayah.. aku dan teman2ku telah menghabiskan makan siangmu..
Tobat        : whaaaattt????
(kemarahan tobat makin menjadi-jadi.. samochy hanya menundukkan kepalanya)
Tobat       : dasar anak ikan... gak punya otak...
(byaaarrr petir pun menyambar dengan keras saat kata2 tesebut keluar dari mulut  toba. Samochy pun terheran2 mendengar kata2 ayahnya. Lalu ia langsung berlari pulang menemui miminya. Sesampainya dirumah ia segara menemui miminya)
Samochy   : miii... mimiii...
Pu3            : ada apa sich chy???
Samochy  : mimi.. apakah benar aku adalah anak seekor ikan??
Pu3            : siapa nak yang berkata demikian kepadamu??
(samochy menunduk)
Samochy  : pipi mi yang ngmong kaya gitu ke aku..
Pu3            : ngemengepet.. koq mayak pipimu.. ckckckk.. nantangin geger dia.. wokewoke.. sekarang, kamu cepet pergi ke bukit tinggi itu.. berdiamlah disana agar kau selamat anakku..
Samochy   : tapi mengapa mii???
Pu3            : sudaaahlaaahh... tak usah banyak tanya kamu.. pokoknya sekarang kamu cepetan pergi ke atas bukit tinggi itu agar kau selamat dari bencana yang akan menimpa desa ini karena ulah ayahmu yang telah melanggar janjinya kepadaku..
Samochy   : janji apa sich mii???
Pu3             : sudaaahlaaahh... kakean cocot (dengan nada tidak puitis )
Samochy   : baiklah mii.. aku pergi dulu ya.. i love mii..
Pu3             : i love you to anakku sayongs.. my pray always
            Lalu samochy berlari menuju bukit tertinggi yang ada di desa itu. Lalu ia naik menuju puncak dari bukit tersebut. Sedangkan pu3 menemui toba yang ada diladang.
Pu3           : he, kau anjeng bangsat!!
Tobat       : oh tidak bisa.!!
(mereka pun bertengkar)
Pu3           : so what about you??  he, kamu ngomong apa ke samochy?? Kamu udah ngelanggar janjimu.. sekarang kamu tanggung sendiri akibatnya.!!
Tobat       : ewewewewewewewew...... ngemengepet... sorry, i’m no reken you.. ngerti nggak sich kamu tuh.. anakmu tuh bandel banget.. dasar anak ikan.. nggak punya otak.. sama aja kaya ibunya?? (ucap toba ngece )
            Wajah pu3 memerah menahan amarahnya..
Pu3           : diem kamu.!! Elek nggak mbodi ngentutan urip sisan.!!
            Lalu petir pun menyambar. Hujan turun dengan derasnya. Pu3 meninggalkan tobat. Setelah ia sudah menjauhi toba ada seekor ikan besar didepannya. Lalu ia menaikinya. Tobat tidak bisa apa2 ketika hujan terus turun hingga menenggelamkan ia dan desanya. Maka sekarang jadilah tersebut danau tobat dengan pulau samoshy ditengahnya. Tempat dimana samochy menyelamatkan diri.

                                                                                    Copyright © 2012 by : nailahspindi

Nadya Dalam Kelam

Treeett…
“Nad, kamu jadi kerumahku nggak hari ini??”
          Begitulah bunyi sms yang baru saja dibaca oleh nadya. Ya, sms tersebut dari vina. Sahabat Nadya yang kini sudah sulit ditemui gara-gara mereka sudah berbedah sekolah. Dulu mereka memang satu sekolah. Tapi saat luus mereka berpisah karena Nadya masuk di sekolah SMP Harapan Bangsa. Sedangkan Vina masuk disekolah SMP Bina Mulia.

          Tat.. tit.. tut.. Nadya mulai mengetik sms balasan untuk Vina.
“kayaknya nggak jadi deh vin?? Coz, aku nggak dibolehin mamaku keluar”

          Tak berapa lama kemudian HP Nadya bergetar. “1 Massege Received”. Laporan sms Nadya baru masuk pertanda sms yang dikirkannya kepada Vina telah berhasil terkirim.

          Treeett… sepertinya sms balasan dari Vina. Tapi Nadya tak tertarik untuk membacanya. Ia lebih tertarik untuk meneruskan lamunannya tentang perkataan Dina di sekolah tadi.
“kamu tuh kaya orang nggak waras tau Nad. Tiba-tiba marah-marah nggak jelas. Tapi habis itu ketawa-ketawa.” Ucap dina yang tengah kesal karena Nadya telah menampar Edo.

“Tapi kan Edo yang cari gara-gara sama aku. Siapa suruh dia ngambil-ngambil Laporanku seenaknya sendiri?? Kalo rusak gimana?? Aku udah susah-susah tau ngerjainnya.” Omel Nadya sambil berlalu meninggalkan keduanya.

“Dasar cewek gilaaa… “ teriak Dina yang masih terdiam sambil menahan kekeasalannya terhadap Nadya.
****
Bruuukk…  saking terhanyutnya Nadya dalam lamunannya ia sampai tak sadar telah menjatuhkan tas sekolahnya yang seketika itu membuyarkan lamunan Nadya. Dari dalam tas tersebut keluarlah sebuah Notebook bersampul transparan. Di sampul buku itu tertulis sebuah judul yang ditulis oleh tangan. “STORY OF SADNESS”.

Ya, itu adalah buku catatan Nadya tentang semua kesedihannya. Semua.. semua peristiwa sedih yang dialaminya. Nadya mencoba membuka beberapa halaman dari buku tersebut. Nadya sangat ingat siapa orang yang memberikan buku tersebut kepadanya.

Johan, dia memberikan buku tersebut kepada Nadya saat ia akan pergi untuk selamanya. Pergi untuk menunggu Nadya ditempat yang penuh dengan kedamaian. Hingga suatu saat nanti Nadya akan pergi kesan untuk menyusul Johan.

“Nad, kamu pegang buku ini ya!! Jaga buku ini baik-baik!! Jangan sampai rusak atau hilang. Anggep buku ini sebagai penggantiku selama aku nggak ada buat kamu. Tulis semua kesedihan kamu yang mungkij setelah ini tak bisa kamu tumpahin lagi ke aku. Karena mungkin setelah ini aku sudah nggak bisa nemenin kamu lagi”

“emangnya kamu mau kemana?? Kamu nggak akan ninggalin aku kan?? Kamu harus bertahan buat aku han,” ucap Nadya terbata-bata sambil mengusap kening Johan.

Tapi Johan tidak berkata apapun. Dan… tiiiittt… pertanda detak jantung Johan tak lagi terdeteksi oleh computer.

Peristiwa itu adalah peristiwa kesedihan yang menghiasi lembar pertama buku tersebut. Masih banyak lembaran buku tersebut yang belum dibaca oleh Nadya. Buku itu sangat tebal. Menandakan betapa tebal kesedihan yang menumpuk dibenak Nadya sepeninggal Johan.

Air mata Nadya pun tergenang dan jatuh membasahi pipinya yang merona. Mungkin saat ini ia perlu menuliskan kesedihannya dalam buku tersebut. Ia pun mulai membuka lembar kosong dalam buku tersebut dan mulai menuliskan isi hatinya yang tidak jadi diceritakannya kepada Vina karena mamanya melarangnya untuk keluar rumah.

“Dear my sadnessbook,
Aku sedih banget hari ini. Aku nggak nyangkah dia tega banget bilang kaya gitu ke aku. [adahal aku udah anggep dia sebagai sahabatku. Aku tau mungkin aku emang nggak kayak dia. Cantik, kaya, dan diidolain semua orang. Tapi kenapa semua itu nggak sejalan sama hatinya yang busuk. Aku nggak nyangkah ternyata dia jahat banget. “
          Hmm.. rasa lega sedikit terasa dalam benak Nadya. Ia merasa sedikit tenang setelah menumpahkan unek-uneknya. Meskipun masih ada satu hal yang kurang. Satu hal yang yang tak bisa ia dapatkan hanya dengan menuliskan ceritanya. Hal yang hanya bisa ia dapatkan dengan menceritakan masalahnya kepada sahabatnya. Nasehat.. hanya Vina yang bisa memberikannya Nasehat yang bisa menenangkan hatinya.

          Lalu secepat kilat Nadya meraih kunci motornya dan berlari kehalaman depan lalu mengendarai motornya menuju rumah Vina.

          Tapi, apa yang terjadi?? Berkibar bendera kuning di depan rumah Vina. Dan ternyata Vina telah tiada.